Selasa, 19 Mei 2015

Sedikit tentang kisah pengungsi rohingya di indonesia

kasian ya sudara kita para pengungsi rohingya
KUALA LANGSA,
BandaAceh — Ratusan pengungsi dari Myanmar dan Bangladesh resah ketika mereka diusir pergi oleh angkatan laut Indonesia dan Malaysia. Tak disangka, mereka justru selamat karena kebaikan hati para nelayan Aceh yang membawa mereka ke darat dan memberi mereka makan. Marzuki Ramli, 45 tahun, nelayan asal Kuala Langsa, saat itu sedang bersama 30 nelayan lainnya menangkap ikan menggunakan pukat pada Kamis malam, 14 Mei 2015. Ia berada di perahu miliknya yang yang berukuran 26 x 6 meter, sekitar 35 mil dari pinggir pantai. Sebuah kapal nelayan kecil tiba-tiba melintas, dan meminta bantuan. Diketahui mereka sudah tiga bulan tarkatung-katung di lautan lepas. “Woi, cepat pergi ke sana, ada orang yang mengapung-apung di laut. Kalau kalian terlambat datang, bisa mati semua,” kata orang itu seperti dituturkan Marzuki pada dikutipRappler, Jumat, 15 Mei. Marzuki dan nelayan lainnya segera mengarah ke kerumunan orang-orang yang mengapung tersebut. Jaraknya sekitar 5 mil atau 1 jam perjalanan dari tempat mereka menangkap ikan. Ketika sampai, para nelayan langsung menarik satu demi satu para pengungsi tersebut dari laut. Perahu Marzuki hanya sanggup menampung 250 orang.
Marzuki segera mengontak nelayan yang lain, dan datanglah 5 perahu nelayan yang membantu Marzuki mengevakuasi para pengungsi. Totalnya ada 672 orang, terdiri dari laki-laki, perempuan dan anak-anak. “Begitu kapal nelayan merapat, para pengungsi langsung melompat ke perahu,” kata Marzuki. Butuh dua jam bagi Marzuki dan 5 kapal lainnya untuk melakukan evakuasi tersebut, karena kondisi langit sangat gelap dan ombak yang tinggi. Ada dua orang yang diduga preman ditinggal di tengah laut. “Ini dari pengakuan para pengungsi bahwa ada dua orang yang disebut sering memukul, daripada berkelahi maka kami tinggal,” katanya. Ada lagi, satu orang yang sudah meninggal dengan kondisi tangan putus di kapal juga ditinggalkan. Nelayan memasak untuk pengungsi yang kelaparan Saat mereka ditemukan, para pengungsi hanya memakai celana pendek dan kaos singlet. “Kebanyakan dari mereka tidak pakai baju, dan tubuhnya lemas,” kata Marzuki. Setelah menarik para pengungsi, nelayan mengeluarkan stok air minum dan bahan makanan. Gula dan kue langsung disantap habis oleh para pengungsi yang kelaparan. selanjutnya >>>. Ke |>>> halaman lainnya|| >>> facebook kita nich

Tidak ada komentar: